1.
Kerangka Kerja Advokasi
- Perencanaan
Bagian
terpenting dari advokasi adalah aspek perencanaannya. Sebuah perencanaan
lengkap yang kita sebut sebagai kerangka kerja (framework) advokasi yang
mancakup hasil analisis kasus sesuai isu, aktivitas, dan situasi yang mempunyai
peran dalam suatu advokasi. Kerangka kerja ini sangat diperlukan mengingat
advokasi merupakan jalinan interaksi dari berbagai pihak, aktivitas dan
situasi. Kerangka kerja advokasi terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:
- Identifikasi dan memahami masalah, yang akan diangkat menjadi isu strategis. Kriteria penentuan isu strategis meliputi:
- masalah yang paling prioritas dirasakan oleh stakeholder lokal dan mendapat perhatian publik dikaitkan dengan hasil penelitian,
- masalahnya mendesak (aktual) dan sangat penting untuk diberi perhatian segera, jika tidak diatasi akan segera berakibat fatal di masa depan,
- relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang dihadapi oleh masyarakat (sedang hangat atau sedang menjadi perhatian masyarakat).
Daftar tolok ukur analisa isu
strategis:
- Aktual : apakah isu ini sedang jadi pusat perhatian?
- Urgensi : apakah isu ini mendesak?
- Relevansi : apakah isu ini sesuai kebutuhan?
- Dampak positif : apakah isu ini sesuai dengan visi & misi kita?
- Kesesuaian: dapatkah konstituen kita berpartisipasi dalam isu ini?
- Sensitivitas:
apakah isu ini aman dari dampak sampingan?
- Pemanfaatan data sebagai bahan advokasi
Dalam tahap ini dilakukan pula
pengumpulan dan analisis data untuk dapat mengidentifikasi dan memilih masalah
serta dikembangkan dalam tujuan advokasi, membuat pesan, memperluas basis
dukungan dan mempengaruhi pembuat kebijakan. Data hasil riset akademik yang dilakukan
mendukung pelaksanaan kegiatan advokasi, terutama untuk memperoleh gambaran
umum tentang situasi problematik, keadaan sarana prasarana, dan kebijakan yang
berlaku termasuk kebijakan anggaran. Kegaitan advokasi juga ditunjang oleh
pakar secara akademis sehingga menghasilkan daya dorong kuat karena akan
bersifat mendesak kepada stakeholder (isunya terbukti merupakan
kepentingan publik) sekaligus sahih secara ilmiah.
- Tentukan tujuan advokasi
Penentuan tujuan diharapkan fokus
pada satu tujuan kunci, yang merupakan pernyataan apa saja harapan yang ingin
dicapai dengan melakukan advokasi, baik dalam hal kebutuhan-kebutuhan kepada
pembuat kebijakan maupun hasil-hasil jangka menengah. Tujuan merupakan
penyataan umum tentang apa yang diharapkan dan akan dicapai dalam jangka
panjang (tiga sampai lima tahun), disusun dengan prinsip SMART:
Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound
4. Identifikasi target audiens
Penentuan ini juga berkaitan dengan
permasalahan yang ingin diatasi oleh komunikator melalui advokasi. Target
audiens atau komunikan bisa merupakan kelompok-kelompok yang mewakili
masyarakat umum ataupun yang mewakili pemuka masyarakat atau pengambil
kebijakan.
Siapa aktor kunci potensial, kita perlu melakukan analisis kepentingan mereka dan tingkat pengaruhnya. Sehingga menghasilkan matriks siapa-siapa yang mendukung, dapat diyakinkan, mungkin akan menentang, dan harus dinetralkan.
Siapa aktor kunci potensial, kita perlu melakukan analisis kepentingan mereka dan tingkat pengaruhnya. Sehingga menghasilkan matriks siapa-siapa yang mendukung, dapat diyakinkan, mungkin akan menentang, dan harus dinetralkan.
- Analisis SWOT
Metode perencanaan strategi
menggunakan analisis SWOT: Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats yang dirancang untuk membantu
mengidentifikasi kekuatan internal, kelemahan organisasi atau kelompok dalam
hubungannya dengan peluang dan ancaman yang ditemui dalam pelaksanaan kerja.
- Identifikasi peluang kerjasama :
Organisasi / grup yang dapat menjadi
patner:
- Institusi/organisasi atau individu yang memiliki komitmen terhadap tujuan yang sama
- Pengalaman dalam hal komunikasi (communication specialist)
Peluang kerjasama ini dimaksudkan
untuk membangun konstituen dalam hal mendukung keberhasilan advokasi. Semakin
besar basis dukungan, semakin besar peluang keberhasilan. Kita perlu membangun
aliansi dengan berbagai kelompok dan memanfaatkan berbagai media, antara lain
membangun jejaring dengan organisasi melalui kegiatan-kegiatan bersama,
pertemuan publik, media-media sosial, serta menggunakan jaringan berbasis
internet.
- Agenda/aktivitas advokasi dan mengumpulkan/menyusun dokumen rencana strategi
Penyusunan agenda kegiatan secara
detail, terdiri:
- Rencana implementasi : tujuan yang akan dicapai per kegiatan, waktu pelaksanakan, melakukan apa oleh siapa, serta informasi yang mendukung
- Mengembangkan pesan dan memilih saluran komunikasi
UNTUK LENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI....
smua file word (doc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar