BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pasar
merupakan suatu proses yang sediakala mampu berjalan sendiri. Beberapa pihak
beranggapan bahwa ada tangan yang tidak terlihat yang mampu menjalankan pasar
tersebut, dengan kata lain, tidak perlu mengatur pasar sedemikian rupa untuk
kemudian menghasilkan keuntungan tertentu. Namun, apa yang terjadi apabila
pasar sudah mulai tidak lagi dipercayai mampu menghasilkan keuntungan bagi
masyarakat? Hal inilah yang kemudian menimbulkan opini bahwa negara
(pemerintah) juga harus ikut campur tangan dengan perkembangan pasar. Oleh
karena itu, ada beberapa contoh negara di dunia yang akhirnya memberlakukan
sejumlah peraturan/kebijakan tertentu untuk kemudian melindungi komoditasnya.
Pada poin ini, tidak sedikit negara yang berasumsi bahwa dengan memberlakukan
suatu kebijakan terhadap suatu barang komoditas tertentu, maka keberlangsungan
perekonomian negara tersebut akan terjamin dengan baik.
Brazil merupakan salah satu negara Amerika
Latin yang akhirnya berhasil bangkit dari keterpurukannya baru-baru ini. Masih
segar dalam ingatan bahwa Brazil beserta beberapa negara Amerika Latin lainnya
terseok-seok membayar lilitan hutang negara kepada IMF dan Bank Dunia. Brazil
juga menghadapi kepemimpinan militer yang diktator, yang pada akhirnya hanya
menyeret Brazil ke lilitan hutang yang semakin menyesakkan. Namun, hal ini
perlahan berubah, yang diduga kuat setelah presiden baru terpilih. Di bawah
kepemimpinan Presiden da Silva yang notabene berasal dari kalangan buruh,
Brazil berhasil kembali menata keping-keping perekonomiannya yang dahulu sempat
hancur menjadi utuh kembali. Salah satu cara Brazil untuk bangkit kembali
adalah dengan melakukan perbaikan di sektor industri, khususnya etanol. Dunia
mengetahui bahwa Brazil saat ini merupakan negara pengekspor etanol terbesar di
dunia.
Etanol mulai dikenal sebagai bahan bakar
alternatif selain minyak bumi dan gas alam. Kelangkaan minyak bumi mau tidak
mau memaksa negara-negara maju untuk berpikir keras untuk menyediakan sebuah
alternatif yang baru, yaitu etanol. Pada umumnya, etanol diproduksi oleh
negara-negara yang tingkat teknologinya tergolong maju, seperti halnya Amerika
Serikat, Kanada, dan Jepang. Brazil merupakan satu dari beberapa negara
berkembang yang mampu memproduksi etanol ini. Sejak tahun 1970an, Brazil sudah
berhasil memenuhi kebutuhan negara mereka terhadap etanol. Hal ini berkebalikan
dengan Amerika Serikat yang saat itu hanya mampu memenuhi 40% dari kuota yang
mereka butuhkan, sehingga muncul keinginan untuk mengimpor etanol dari Brazil.
Namun, Brazil kemudian memberlakukan sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintahnya saat ini, demi melindungi keberadaan etanol di negara tersebut.
Pada kasus ini, dapat dilihat bagaimana tangan pemerintah bekerja untuk
melindungi pasar komoditas etanol di Brazil.
I.2 Permasalahan
Makalah
ini akan melihat bagaimana perkembangan pasar impor ekspor ethanol do Brazil.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Brazil merupakan negara yang
telah mengekspor ethanol bahkan sejak 30 tahun belakangan, sudah selayaknya
Brazil menggunakan segala macam cara yang dibutuhkan agar pasar ethanol yang
sudah berkembang tersebut mampu tetap bertahan di pasar internasional. Sejauh
ini, Brazil telah mengeluarkan beberapa kebijakan internasional yang akhirnya
menjamin keberadaan ethanol di pasar internasional. Dengan demikian, makalah
ini akan berusaha membahas pertanyaan permasalahan, bagaimana Brazil menggunakan campur tangan pemerintah khususnya dalam
perkembangan pasar ethanol selama ini?
Oleh
karena itu, makalah ini akan membahas secara lebih kritis bagaimana akhirnya
campur tangan pemerintah suatu negara bisa terjadi dalam perkembangan pasar
tertentu. Brazil dalam hal ini telah mengeluarkan sejumlah kebijakan bahkan
undang-undang untuk melindungi pasar ethanol-nya dari campur tangan masyarakat
asing. Dengan adanya pembahasan di makalah ini, diharapkan dapat dilihat
bagaimana pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan agar komoditas barangnya
bisa tetap bertahan. Makalah ini setidaknya akan mempunyai dua manfaat, yaitu
manfaat teoritis, yaitu mengembangan pandangan nasionalisme yang berkembang
selama ini. Makalah ini akan mencoba melihat bagaimana suatu negara percaya
bahwa pasar tidak akan berhasil menjalankan perekonomian sendirian, karena itu
negara perlu campur tangan. Selain itu, makalah ini juga akan mempunyai manfaat
praktis, dimana makalah ini akan membuka wawasan masyarakat agar masyarakat
lebih mengetahui bagaimana perkembangan pasar ethanol.
I.3 Kerangka Teori
Makalah
ini akan membahas mengenai market
governance, yaitu bagaimana pemerintah suatu negara tidak mempercayai
adanya suatu mekanisme yang nantinya bisa mengatur perekonomian suatu pasar. Pasar
dinilai sebagai suatu unit yang tidak mampu mengusahakan dirinya sendiri
sehingga yang ada hanyalah suatu kegagalan dimana diyakini ada beberapa sektor
yang tidak bisa ditangani oleh pasar sendirian. Pemerintah negara tersebut
kemudian menggunakan otoritasnya sebagai penguasa suatu negara, untuk kemudian
mencampuri urusan pasar. Pemerintah kemudian mengeluarkan dan melaksanakan
sejumlah kebijakan yang dinilai mampu memperbaiki perekonomian pasar. Dalam hal
ini, pemerintah sama sekali tidak mempercayai adanya tangan yang tidak terlihat
(invisible hand-Adam Smith).
Hal
ini sesuai dengan perspektif nasionalisme dalam ekonomi politik internasional,
atau yang lebih dikenal dengan merkantilisme. Adapun fokus utama dari
merkantilisme adalah permasalahan keamanan dan peranan antara negara dan pasar
dalam menyediakan dan menentukan keamanan nasional negara dalam segala macam
bentuk. Merkantilisme adalah perspektif teoritis yang digunakan sebagai alasan
oleh suatu negara untuk mencapai keuntungan sebesar mungkin demi keamanan dan
independensi negara. Teori ini beranggapan bahwa hanyalah negara yang mampu
melindungi komoditas tertentu bagi kepentingan nasional suatu negara. Dengan
demikian, tindakan apapun yang dilakukan oleh suatu negara terhadap suatu
komoditas tertentu, selalu diatasnamakan sebagai upaya negara tersebut untuk
melindungi komoditasnya.
Adapun
merkantilisme kemudian berevolusi menjadi beberapa pandangan, antara lain,
nasionalisme ekonomi. Pandangan ini kemudian menyatakan bahwa pemerintah
kemudian melakukan sejumlah upaya yang demi melindungi kepentinganUNTUK LENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI....
smua file word (doc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar