Rabu, 09 Oktober 2013

AKHIR TEORI EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL



BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
            Pasar merupakan suatu proses yang sediakala mampu berjalan sendiri. Beberapa pihak beranggapan bahwa ada tangan yang tidak terlihat yang mampu menjalankan pasar tersebut, dengan kata lain, tidak perlu mengatur pasar sedemikian rupa untuk kemudian menghasilkan keuntungan tertentu. Namun, apa yang terjadi apabila pasar sudah mulai tidak lagi dipercayai mampu menghasilkan keuntungan bagi masyarakat? Hal inilah yang kemudian menimbulkan opini bahwa negara (pemerintah) juga harus ikut campur tangan dengan perkembangan pasar. Oleh karena itu, ada beberapa contoh negara di dunia yang akhirnya memberlakukan sejumlah peraturan/kebijakan tertentu untuk kemudian melindungi komoditasnya. Pada poin ini, tidak sedikit negara yang berasumsi bahwa dengan memberlakukan suatu kebijakan terhadap suatu barang komoditas tertentu, maka keberlangsungan perekonomian negara tersebut akan terjamin dengan baik.
Brazil merupakan salah satu negara Amerika Latin yang akhirnya berhasil bangkit dari keterpurukannya baru-baru ini. Masih segar dalam ingatan bahwa Brazil beserta beberapa negara Amerika Latin lainnya terseok-seok membayar lilitan hutang negara kepada IMF dan Bank Dunia. Brazil juga menghadapi kepemimpinan militer yang diktator, yang pada akhirnya hanya menyeret Brazil ke lilitan hutang yang semakin menyesakkan. Namun, hal ini perlahan berubah, yang diduga kuat setelah presiden baru terpilih. Di bawah kepemimpinan Presiden da Silva yang notabene berasal dari kalangan buruh, Brazil berhasil kembali menata keping-keping perekonomiannya yang dahulu sempat hancur menjadi utuh kembali. Salah satu cara Brazil untuk bangkit kembali adalah dengan melakukan perbaikan di sektor industri, khususnya etanol. Dunia mengetahui bahwa Brazil saat ini merupakan negara pengekspor etanol terbesar di dunia.
Etanol mulai dikenal sebagai bahan bakar alternatif selain minyak bumi dan gas alam. Kelangkaan minyak bumi mau tidak mau memaksa negara-negara maju untuk berpikir keras untuk menyediakan sebuah alternatif yang baru, yaitu etanol. Pada umumnya, etanol diproduksi oleh negara-negara yang tingkat teknologinya tergolong maju, seperti halnya Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Brazil merupakan satu dari beberapa negara berkembang yang mampu memproduksi etanol ini. Sejak tahun 1970an, Brazil sudah berhasil memenuhi kebutuhan negara mereka terhadap etanol. Hal ini berkebalikan dengan Amerika Serikat yang saat itu hanya mampu memenuhi 40% dari kuota yang mereka butuhkan, sehingga muncul keinginan untuk mengimpor etanol dari Brazil. Namun, Brazil kemudian memberlakukan sejumlah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahnya saat ini, demi melindungi keberadaan etanol di negara tersebut. Pada kasus ini, dapat dilihat bagaimana tangan pemerintah bekerja untuk melindungi pasar komoditas etanol di Brazil.

I.2 Permasalahan
            Makalah ini akan melihat bagaimana perkembangan pasar impor ekspor ethanol do Brazil. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Brazil merupakan negara yang telah mengekspor ethanol bahkan sejak 30 tahun belakangan, sudah selayaknya Brazil menggunakan segala macam cara yang dibutuhkan agar pasar ethanol yang sudah berkembang tersebut mampu tetap bertahan di pasar internasional. Sejauh ini, Brazil telah mengeluarkan beberapa kebijakan internasional yang akhirnya menjamin keberadaan ethanol di pasar internasional. Dengan demikian, makalah ini akan berusaha membahas pertanyaan permasalahan, bagaimana Brazil menggunakan campur tangan pemerintah khususnya dalam perkembangan pasar ethanol selama ini?
            Oleh karena itu, makalah ini akan membahas secara lebih kritis bagaimana akhirnya campur tangan pemerintah suatu negara bisa terjadi dalam perkembangan pasar tertentu. Brazil dalam hal ini telah mengeluarkan sejumlah kebijakan bahkan undang-undang untuk melindungi pasar ethanol-nya dari campur tangan masyarakat asing. Dengan adanya pembahasan di makalah ini, diharapkan dapat dilihat bagaimana pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan agar komoditas barangnya bisa tetap bertahan. Makalah ini setidaknya akan mempunyai dua manfaat, yaitu manfaat teoritis, yaitu mengembangan pandangan nasionalisme yang berkembang selama ini. Makalah ini akan mencoba melihat bagaimana suatu negara percaya bahwa pasar tidak akan berhasil menjalankan perekonomian sendirian, karena itu negara perlu campur tangan. Selain itu, makalah ini juga akan mempunyai manfaat praktis, dimana makalah ini akan membuka wawasan masyarakat agar masyarakat lebih mengetahui bagaimana perkembangan pasar ethanol.

I.3 Kerangka Teori
            Makalah ini akan membahas mengenai market governance, yaitu bagaimana pemerintah suatu negara tidak mempercayai adanya suatu mekanisme yang nantinya bisa mengatur perekonomian suatu pasar. Pasar dinilai sebagai suatu unit yang tidak mampu mengusahakan dirinya sendiri sehingga yang ada hanyalah suatu kegagalan dimana diyakini ada beberapa sektor yang tidak bisa ditangani oleh pasar sendirian. Pemerintah negara tersebut kemudian menggunakan otoritasnya sebagai penguasa suatu negara, untuk kemudian mencampuri urusan pasar. Pemerintah kemudian mengeluarkan dan melaksanakan sejumlah kebijakan yang dinilai mampu memperbaiki perekonomian pasar. Dalam hal ini, pemerintah sama sekali tidak mempercayai adanya tangan yang tidak terlihat (invisible hand-Adam Smith).
            Hal ini sesuai dengan perspektif nasionalisme dalam ekonomi politik internasional, atau yang lebih dikenal dengan merkantilisme. Adapun fokus utama dari merkantilisme adalah permasalahan keamanan dan peranan antara negara dan pasar dalam menyediakan dan menentukan keamanan nasional negara dalam segala macam bentuk. Merkantilisme adalah perspektif teoritis yang digunakan sebagai alasan oleh suatu negara untuk mencapai keuntungan sebesar mungkin demi keamanan dan independensi negara. Teori ini beranggapan bahwa hanyalah negara yang mampu melindungi komoditas tertentu bagi kepentingan nasional suatu negara. Dengan demikian, tindakan apapun yang dilakukan oleh suatu negara terhadap suatu komoditas tertentu, selalu diatasnamakan sebagai upaya negara tersebut untuk melindungi komoditasnya.
            Adapun merkantilisme kemudian berevolusi menjadi beberapa pandangan, antara lain, nasionalisme ekonomi. Pandangan ini kemudian menyatakan bahwa pemerintah kemudian melakukan sejumlah upaya yang demi melindungi kepentingan






 UNTUK LENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI....

 smua file word (doc) 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar