BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen juga berasal dari bahasa latin yaitu asal “monus”
yang bererti tangan dan “agree” yang bererti melkukan, kata tersebut ahirnya
digabungkan menjadi meneger yang artinya menangani. Setiap kita tidak terlepas
dengan yang namanya organisasi dalam suatu kelompok masyarakat.
Merujuk dari al-qur’an kitab suci orang islam bahwa seiap manusia adalah pemimpin dan akan
diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Yang minimal dapat
memimpin dirinya sendiri.
Sekolah
merupakan subsistem pendidikan nasional maka tujuan administrasi pendidikan
yang dilaksnakan disekolah, juuga harus berumber pada tujuan pendidikan di Indonesia guna menunjang
tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Didalam GBHN (garis besar haluan
Negara)disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan ketkwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, serta mempertebal semangat kebangsaan agar apat
menumbuhkan manusia – manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri
yang turut serta bersama-sama beranggungjawab atas pembangunan bangsa
Indonesia.
Dalam proses administrasi kegiatan pengendalian menyangkut
pula mengenai kegiatan operatif yang berbentuk kerja sama,antara sejumblah
personal. Kegiatan operatif ini terutama berupa kegiatann pengolahan organisasi
kerja yang bersifat mendukung agar terwujudnya kegiatan manajemen addministrasi
secara afektif
Manajemen kurikulum adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta membina
secara kontineu terhadap situasi belajar mengajar secara afektif dan efesien
demi tercapainya tujuan pendidikan yang dicapai.
Manajemen kesiswaan merupakan salah satu bidang operasional
MBS (manajemen bebasis sekolah) . manajemen kesiswaan adalah penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk
sampaikeluarnya peserta didik tersebut dari sekolah.
Keberhasilan MBS Sangat ditentukan oleh keberhasilan
pemimpinnya dalam mengelola tenaga pendidikan yang tersedia disekolah.
Manajemen ini bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan disekolah.
Seorang pemimpin yang otokrasi ingin menunjukkan atau
memperliahatkan kekuasaan dan ingin
berkuasa.
Pemimpin yan bersifat pseudo demokratis sering memakai
“topeng” ia berpura-pura memperlihatkan sifat demokrasinya dalam
kepemimpinannya, yang dibalik itu semua ia mengatur siasat agar kemauannya
tercapai.
Disini pemipin ibarat symbol karena dalam realitas
kepemimpinannya dilakukan kebebasan sepenuhnya pada orang-orang yang
dipimpinnya untuk mengambil keputusan dalam menjalankan roda kepemimpinannya
hanya berfungsi sebagai penasehat saja.
Kepemimpinan demokratis adalah bentuk kepemimpinan yang
aktif, dinamis, dan terarah yang berusaha menempatkan setiap orang untuk
kepentingan dan pengembangan organisasi.
`Gaya kepemimpinan adalah gaya yang digunakan pemimpin dalam
mempengaruhi para pengikutnya. Menurut Thoha (1995) gaya kepemimpinan adalah
merupakan norma prilaku yan digunakan seorang pada saat oang tersebut mencuba
mempengruhi prilaku orang lain. Gaya pemimpin adalah gaya seorang pemimpin yang
khas saat mempengaruhi anak buahnya.
Komunikasi manajemen berbasisi sekolah (MBS) meliputi
komunikasi intern dan esktern. Kedua komunikasi ini sangat berpengaruh terhadap
kelancaran, kemudahan, dan keyamanan dalam meaksanakan MBS
Penyelenggaraan kegiatan dilingkungan suatu organisasi
kerja, baik yang besifat administrative maupun operatif. Sebahagiaan
diantaranya sangat memrlukan yang namanya “dana”. Kegiatan pengolahan dana pun
memerlukan perencanaan, pengorganisasian, bimbingan, pengarahan, control,
komunikasi, dan bahkan juga ketatusahaan.
Secara etimologis prasarana berarti alat tidak lengsung
untuk mencapai tujuan tertentu, dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat,
bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana alat
yang langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya: ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.
Istilah sekolah disini merupakan konsep yang sngat luas, yang
mencakup baik lembaga pendidikan formal maupun non formal. Sedangkan masyarkat
merupakan konsep yan mengcu kepada setiap individu, kelompok, lembaga, atau
organsasi yang berada diuar sekolah sebagai lembaga pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ADMINISTRASI
Kata administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “ad”
dan “ministrare” kata ad
mempunyai arti ke, (dalam bahasa
inggirnya to) sedangkan ministrare artinya “melayani” atau “membantu”
atau “mengarahkan”. Jika
administarasi dapat diartikan melayani, membantu, mengarahkan atau mengatur
semua kegiatan adalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian administrasi menurut tokoh-tokoh administrasi
sebagai adalah sebagai berikut:
1. Hebert A
Simon
Administrasin dirumuskan sebagai kegiatan-keiatan kelompok
kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
2. Leonard D White
Administrasi adalah suatu proses yang umum ada pada setiap
usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, dan seterusnya.
3. Sondang P
Siagian
Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dan
keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Setelah kita ketahui definisioleh para tokoh tadi dapat kita
simpukan bahwa pegertian tersebut mengandung persamaan yaitu:
a. Kerja sama
b. Banyak orang
c. Untuk mencapai tujuan
bersama
B.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen juga bersal dari bahasa latin yaitu asal monus
yang bererti tangan dan agree yang bererti melkukan, kata tersebut ahirnya
digabungkan menjadi meneger yang artinya menangani.
Manajemen adalah gabungan dari ilmu dan seni yang merupakan
sekumpulan proses tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pemimpinan, serta pengendalian atas penggunaan sumber-sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan.
Manajemen pendidikan yaitu seni dan ilmu yang mengelola
sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana proses belajar mengajar yang afektif.
C.
PENGERTIAN ORGANISASI
Setiap kita tidak terlepas dengan yang namanya organisasi
dalam suatu kelompok masyarakat. Istilah organisasi mempunyai dua pengertian
secara umum, yaitu:
1. Organisasi dapat
dartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsiona. Misalnya perusahaan,
suatu perkumpulan, badan-badan pemerintah.
2. Murujuk pada
proses pengorganisasian bagaimana pekerjaan dan di alokasikan antara para
anggota.
Menuruut para ahli ada beberapa pengertian oegansasi.
a. Weber (1968) organisasi
adalah stktur birokrasi
b. Sutarto
organisasi adalah sebagi perkumpulan orang atas pembagian kerja secara social.
D.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Merujuk dari al-qur’an kitab suci orang islam bahwa seiap manusia adalah pemimpin dan akan
diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya kelak. Yang minimal dapat
memimpin dirinya sendiri.
Beberapa
definisi tentang kepemimpinan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemipin adalah
prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas suatu kelompok tertentu.
2. Kepemimpinan
adalah dapat dirumuskan sebagai suat kepribadian (personality) seseorang yang
mendatangkan keinginan oada kelompok orang-orang untuk mencontohnya,
mengikutinya atau memancarkan suatu pengaruh tertentu, suatu kekuatan atau
wibawa yang demikian rupa sehingga suatu kelompok mwngikuti apa yang
dikehendakinya.
Dari uraian datas dapat kita simpulkan bahwa pemimpin adalah
sekumpulan atau serangkaian dan sifat-sifat kepribadian ternasuk didalamnya
kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang
dipimpinnya agar mereka mau melaksanakan apa yang dibebankannya tanpa paksa.
BAB III
PEMBAHASAN
TUJUAN & RUANG LINGKUP ADMINISTRASIPENDIDIKAN
A. TUJUAN
ADMINITRASI PENDIDIKAN
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar
semua kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata
lain administrasi yang digunakan didalam dunia pendidikan diusahakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Sergiovani dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan
administrasi yaitu:
1.
Efektivitas produksi
2.
Efesiansi
3.
Kemampuan menyesuaikan diri (adaptation)
4.
Kepuasan kerja
Dari
keempat tersebut dapat digunakan sebagai kreteria untuk menetukan keberhasialan
dalam penyelenggaraan sekolah.
Sekolah
merupakan subsistem pendidikan nasional maka tujuan administrasi pendidikan
yang dilaksnakan disekolah, juuga harus berumber pada tujuan pendidikan di Indonesia guna menunjang
tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Didalam GBHN (garis besar haluan
Negara)disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan ketkwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti,
memperkuat kepribadian, serta mempertebal semangat kebangsaan agar apat
menumbuhkan manusia – manusia pembangun yang dapat membangun dirinya sendiri
yang turut serta bersama-sama beranggungjawab atas pembangunan bangsa
Indonesia.
1. Tujuan
Umum Pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah agar:
a. Memiliki
sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yag baik
b. Sehat
jasmani dan rohani
c. Memiliki
kepatuhan, ketrampilan, dan sikap dasar yang diperlukan melanjutkan pelajaran
bekerja dimasyarakat dan membangun diri.
2. Tujuan
Umum Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah agar lulusan:
a. Menjadi waga Negara
yang baik, sebagai mnusia yang sehat jasmani dan rohani.
b. Menguasai hasil
pendidikan umum merupakan kelanjutan dari pendidikan di SD.
c. Memiliki bekal untuk
melanjutkan pelajaran kesekolah lanjutan dan untuk tujuan kemasyarakatan.
3. Tujuan
Umum Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah agar lulusan :
a.
Menjadi waga Negara yang baik, sebagai mnusia yang sehat jasmani dan rohani.
b.
Menguasai pendidikan yang diberikan.
c.
Memiliki bekal untuk melanjutkan keperguruan tinggi.
d.
Memiliki bekal untuk terjun kemasyarakat.
B.
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Sebelum kita berangkat lebih lanjut tentang ruang lingkup
administrasi lebih dahulu kita mengetahui tantang tugas pengelola pendidikan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar