Model-model
Dalam Kebijakan Publik
1. Model
Rasional
Model rasional adalah model yang mana di dalam
pengambilan keputusan melalui prosedur nya akan mengajak pada pilihan
alternatif yang paling efisien dari pencapaian tujuan kebijakan, yang
ditekankan pada penerapan rasionalisme dan positifisme.
Contoh kasus:
Pada saat bulan puasa tahun 2009 kemarin harga gula pasir
di pasar jawa tengah, khususnya di semarang melambung tinggi, dengan melihat
kondisi tersebut maka pemerintah provinsi jawa tengah melakukan kebijakan untuk
melakukan “operasi pasar”, sehingga memberikan alternatif kepada masyarakat
yang merasa dirugikan atas kenaikan harga tersebut untuk membeli gula pasir di
pasar yang disediakan pemprov tersebut, tentu saja masyarakat sangat merasakan
dampak dari kebijakan tersebut, karna perbedaan yang signifikan antara harga
gula pasir di pasar milik pemprov dan di pasar-pasar biasa.(sindo)
2. Model
Incremental
Model incremental adalah pembuatan kebijakan yang melalui
proses politisi dimana didalamnya ada tawar menar dan kompromi untuk
kepentingan para pembuat keputusan sendiri.
Contoh kasus:
Pemerintah berencana menaikkan gaji presiden, menteri,
dan para pejabat negara pada tahun 2001. Kebijakan ini di berlakukan untuk
menyesuaikan kebutuhan dan kinerja para pejabat negara. Melalui Kementerian
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara intrsumen yang akan dijadikan dasar untuk
mengatur kenaikan gaji tersebut telah disiapkan. Namun penentuan besarnya
nominal gaji akan ditentukan oleh Departemen Keuangan, adapun beberapa
pertimbang yang dijadikan dasar kenaikan gaji presiden, menteri, dan para
pejabat negara yakni, kenaikan gaji berkala yang sudah sejak lama tidak
diberikan kepada presiden dan pejabat negara. Sejak lima tahun lalu, gaji
presiden dan pejabat negara tidak pernah mengalami kenaikan padahal kebutuhan
semakin meningkat, selain itu kenaikan juga dipertimbangkan dari kinerja
masing-masing pejabat negara. Karena itu Kemeneg PAN telah menyusun pedoman
berdasarkan kinerja.
3. Model Mixed
Scanning
Pada dasarnya model ini adalah usaha-usaha yang
menggabungkan model rasional dan incremental. Model ini disusun berdasarkan
cara kerja metafora observasi situasi dan kondisi yang menggunakan dua
pandangan. Pertama melakukan observasi kondisi seluruh kawasan dengan pengamatan
secara terus menerus sehingga diperoleh hasil penganalisaan apa yang menjadi
potensi yang detail dan menyeluruh dari kondisi suatu daerah observasi. Yang
kedua memperhatikan pada daerah observasi tersebut bagaimana kondisi
masyarakatnya yang sama dengan observasi terakhir atau hasil yang lalu dan akan
membuat analisa gabungan dengan pandangan pertama apabila terdapat
ketidaklaziman pada potensi yang dimiliki daerah observasi tersebut.
Contoh kasus:
Proses penyusunan RAPBD 2010 jateng sudah dimulai sebelum
pelantikan anggota DPRD 2009 – 2014, yakni dengan pengajuan kebijakan umum
anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA PPAS) oleh pemprov
jateng, dalam pembahasannya RAPBD 2010 akan memprioritaskan peningkatan
perekonomian rakyat dengan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Diharapkan hal ini dapat berdampak langsung pada peningkatan perekonomian
rakyat dan bisa menjadikan masyarakat lebih sejahtera sesuai dengan program
gubernur. Tahun depan (2010) akan dimulai tahapan Program Bali Ndeso Mbangun
Deso. Pemprov tentunya berupaya memfokuskan anggaran bagi program yang
berdampak langsung atas peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kalau nilainya
berapa, belum bisa di sampaikan karena RAPBD belum mulai dibahas, yang jelas
akan meningkatkan anggaran dari tahun sebelumnya untuk hasil yg lebih
signifikan. Tidak hanya di bidang anggaran, bagian kelembagaan juga harus di
bangun kapasitasnya, fraksi harus mampu melihat persoalan di jateng dan mencari
jalan keluarnya, khususnya pada fraksi yang mengusung gubernur-wagub, akan
sangat aneh jika dalam realisasinya malah menjadi penghalang program
pemerintah, atau sama sekali tidak tahu visi dan misi program gubernur. (sindo)
4. Model
Garbage Can
Model ini mengusulkan alternatif kebijakan, menyeleksi,
menilia dan memilih alternatif kebijakan dalam pembuatan keputusan kebijakan
publik dengan fokus pada elemen-elemen irasional sikap para pembuat kebijakan
publik, dengan memperhatikan irasional kepentingan publik dan nilai-nilai yang
ada pada masyarakat.
Contoh kasus:
Pada masa orde baru, pemerintah membuat kebijakan hak
siar berita. Jadi pemerintah melakukan penyaringan terlebih dahulu sebelum
berita di tayangkan atau dijejalkan ke masyarakat, walaupun sebenarnya rakyat
perlu atau membutuhkan berita tersebut tapi apabila pemerintah tidak memberikan
izin untuk berita itu dijejalkan ke masyrakat maka berita itu akan tersimpan
rapi, atau pecah diperut pemerintah itu sendiri.
5. Model
Institusional
Dalam proses pembuatan kebijakan model ini masih
merupajan model tradisional, dimana fokus model ini terletak pada struktur
organisasi UNTUK LENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI....
smua file word (doc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar