BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
sebuah
organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda
antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada
yang sesuai dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai
sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai dengan budaya
organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di
organisasi tersebut.
Budaya
organisasi ini dapat membuat suatu organisasi menjadi terkenal dan bertahan
lama. Yang jadi masalah tidak semua budaya organisasi dapat menjadi pendukung
organisasi itu. Ada budaya organisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan
zaman. Maksudnya tidak dapat menyocokkan diri dengan lingkungannya, dan lebih
ditakutkan lagi organisasi itu tidak mau menyesuaikan budaya nya dengan
perkembangan zaman karena dia merasa paling benar.
Dalam
keadaan inilah karyawan tidak akan mendapatkan kepuasan kerja. Memang banyak
faktor lain yang menyebabkan karyawan tidak memperoleh kepuasan kerja, tapi
faktor budaya organisasi merupakan faktor yang utama.
Lion
air adalah salah satu organanisasi yang besar di Indonesia. Cabangnya pasti ada
di semua bandara yang digunakan untuk penerbangan umum. Anggota atau pegawainya
pun pasti banyak. karena budaya organisasinya besar tentu budaya organisasinya
sangat bagus sehingga samapi sekarang lion air masih terkenal di Indonesia.
Disini
saya ingin tahu bagaimana budaya organisasi lion air itu sebenarnya dan
tanggapan pegawai serta kepuasan kerja pegawainya dengan budaya yang di anut
oleh lion air.
1.2
Identifikasi Masalah
berdasarkan
latar belakang diatas, penulis mengidentefikasi masalah sebagai berikut :
1.
bagaiamana budaya organisasi lion
air?
2.
Bagaiamana kepuasan kerja pegawai
dengan budaya organisasi yang ada?
1.3
Tujuan dan Manfaat
a.
Tujuan dibuat makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas budaya organisasi. Selain itu makalah ini bertujuan untuk
membandingkan antara baik dan buruknya suatu organisasi. Membandingkan dalam
arti tidak mengatakan suatu organisasi itu baik atau tidak baik, tapi dijadikan
sebagai pedoman bagi para pembaca jika ingin membuat suatu organisasi.
b.
Manfaat makalah ini adalah memenuhi
tugas budaya organisasi dan menjadi pedoman bagi seseorang jika ingin bergabung
dengan suatu organisasi atau bahkan mendirikan sebuah organisasi yang baik dan
dapat bertahan lama.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1
Budaya Organisasi
a.
Budaya
Budaya adalah salah satu dasar dari asumsi untuk mempelajari
dan memecahkan suatu masalah yang ada didalam sebuah kelompok baik itu masalah
internal maupun eksternal yang sudah cukup baik dijadikan bahan pertimbangan
dan untuk diajarkan atau diwariskan kepada anggota baru sebagai jalan yang
terbaik untuk berpikir dan merasakan didalam suatu hubungan permasalahan
tersebut.
b.
Organisasi
Menurut dimock Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada
bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat mengenai
kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut Herbert G Hicks Organisasi adalah proses yang terstruktur dimana orang-orang
berinteraksi untuk mencapai tujuan
Menurut Mc Farland Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal
yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan.
Jadi, organisasi itu adalah sekumpulan orang yang
terstruktur secara sistematis yang berfingsi untuk mencapai suatu tujuan.
c.
Budaya Organisasi
Menurut
Para Ahli
Menurut Susanto Budaya organisasi adalah nilai-nilai yang
menjadi pedoman sember daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan
usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota
organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau berprilaku.
Menurut Robbins Budaya organisasi adalah suatu system makna
bersama yang dianut oelh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut
dengan yang lain.
Menurut Gareth R. Jones Budaya organisasi adalah suatu
persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu system dari
makna bersama.
Jadi budaya organisasi itu adalah suatu budaya yang dianut
oleh suatu organisasi dan itu menjadi pembeda antara satu organisasi dengan
organisasi yang lain.
Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di
sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau
akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang
telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya.
Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi
tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan
organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota
organisasi. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri
hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri
melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir
dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri sendiri
bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi
diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut. Apabila
organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor
penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.
Karakteristik budaya organisasi
Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong
untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
- Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.
- Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
- Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
- Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada indvidu-individu.
- Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi
menekankan dipertahankannya status
quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
Nilai
dominan dan subbudaya organisasi
Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata
lain, budaya adalah sebuah sistem makna bersama. Karena itu, harapan yang
dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau
berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya
organisasi dengan pengertian yang serupa.
Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dan banyak subbudaya. Sebuah budaya
dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas
anggota organisasi. Ketika berbicara tentang budaya sebuah organisasi, hal tersebut merujuk pada
budaya dominannya, jadi inilah pandangan makro terhadap budaya yang memberikan kepribadian tersendiri dalam organisasi. Subbudaya cenderung berkembang di dalam organisasi besar
untuk merefleksikan masalah, situasi, atau pengalaman yang sama yang dihadapi
para anggota. Subbudaya mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah UNTUK LENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI....
smua file word (doc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar