Selasa, 29 April 2014

FILSAFAT KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN



DI JAWA TENGAH DITINJAU DARI FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT KAPLAN




A. Konsep Kepemimpinan


Dalam sebuah organisasi, baik yang dibentuk secara formal maupun informal membutuhkan sebuah kepemimpian untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Jika digambarkan dalam sebuah lingkaran, dimana terdapat 4 aspek yang yaitu kepemimpinan, administrasi, manajemen, dan organisasi, maka letak aspek kepemimpinan adalah berada di posisi paling tengah, seperti yang tergambar sebagai berikut :

kepemimpinan merupakan inti  dari  organisasi  yang  memegang  peranan  sangat  penting,  karena pemimpin adalah orang utama yang menentukan hitam putihnya organisasi yang dibawahinya. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.
Menurut George Terry, kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi  orang  lain  agar  mau  bekerja  dengan  suka  rela  untuk mencapai  tujuan  kelompok,  Sedangkan  Cyriel  O'Donnell  mendefinisikan


kepemimpinan sebagai usaha untuk mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam kepemimpinan terdiri atas unsur sebagai berikut :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu.

2. Memperoleh konsensus atau suatu pekerjaan.

3. Untuk mencapai tujuan manajer.

4. Untuk memperoleh manfaat bersama.

Sehingga  jika  dilihat  pada  konteks  kepemimpinan  hal  yang  saling  terkait adalah  adanya  unsur kader  penggerak,  adanya  peserta  yang  digerakkan, adanya komunikasi, adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota.
Kepemimpinan dapat dipandang sebagai 2 hal yaitu sebagai sebuah proses dan sebuah seni. Kepemimpian sebagai sebuah proses menurut J. Robert Clinton adalah sebagai berikut Kepemimpinan adalah “suatu proses yang kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang-orang lain untuk menunaikan suatu misi, tugas, atau tujuan dan mengarahkan organisasi yang membuatnya lebih kohesif dan koheren." Mereka yang memegang jabatan sebagai pemimpin menerapkan seluruh atribut kepemimpinannya (keyakinan, nilai-nilai, etika, karakter, pengetahuan, dan ketrampilan). Jadi seorang pemimpin  berbeda  dari  majikan,  dan  berbeda  dari  manajer.  Seorang pemimpin menjadikan orang-orang ingin mencapai tujuan dan sasaran yang tinggi, sedangkan seorang majikan menyuruh orang-orang untuk menunaikan suatu tugas atau mencapai tujuan. Seorang pemimpin melakukan hal-hal yang benar, sedangkan seorang manajer melakukan hal-hal dengan benar (Leaders do right things, managers do everything right). Kepemimpinan sebagai sebuah seni adalah "seni membuat peta keinginan tentang masa depan organisasi, dan kemampuan menerjemahkan peta tersebut menjadi suatu kerangka keinginan yang nyata, serta kekuatan atau kuasa menggunakan  segala sumber  untuk  melaksanakan  peta  tersebut  menjadi produk yang berdaya-guna.

Ada 4 tipologi gaya kepemimpinan yang digunakan seorang pemimpin dalam memimpin organisasi. Menurut Blake – Mouton, ada pemimpin yang berorientasi pada pekerjaan (task oriented) dan ada juga pemimpin yang berorientasi pada kekompakan (human oriented). Dari 2 orientasi tersebut berkembang 4 tipe gaya kepemimpinan seperti digambarkan berikut :




BERSAMBUNG .............!!!!!! 








UNTUK LENGKAPNYA SILAHKAN HUBUNGI KAMI....
 smua file word (doc) 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar